PEMUDA PANCASILA
Perjalanan sebuah organisasi tidak ubahnya perjalanan
hidup seorang manusia, penuh warna dan dinamika. Didalamnya juga pentahapan
hidup yang menunjukkan adanya proses perubahan yang satu waktu bisa berarti
gerak maju dan di lain waktu berarti gerak mundur. Semua dinamika itu
berlangsung begitu saja sebagai sebuah kemestian sejarah yang tidak bisa
dielakkan, sekaligus sebagai bukti bahwa idelanya hidup harus selalu berarti
"gerak positif" atau perubahan menuju suatu tatanan yang lebih baik.
Sebagai sebuah organisasi, Pemuda Pancasila yang didirikan oleh IPKI (Ikatan
Pendukung Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 28 Oktober 1959 juga memiliki
sejarah yang penuh warna dan dinamika. Fase pendiriannya di pengujung tahun
50-an ditandai dengan perjuangan politik untuk menyelamatkan Pancasila dan UUD
1945, sebagaimana diamanatkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada fase
inilah karakter organisasi dan orientasi ideologi Pemuda Pancasila terbentuk.
Manifestasi dari karakter organisasi dan orientasi ideologis dimaksud tersermin
dari sikap dan komitmennya yang teguh untuk tetap mempertahankan Pancasila
sebagai ideologi negara dan perekat ke Bhinnekaan bangsa.
Fase perjuangan Pemuda Pancasila di era 60-an ditandai dengan pergulatan
melawan kekuatan PKI dan antek-anteknya yang berupaya mengubah ideologi negara
dengan faham komunis dan aktif melakukan politik devide et impera di kalangan
elit dan masyarakat akar rumput. Salah seorang pendiri HMI bahkan pernah
memberikan kesaksian bahwa pada masa itu (1959-1966) Pemuda Pancasila dikenal
sebagai salah satu organisasi yang gigih memerangi PKI dan antek-anteknya. Fase
ini bisa dikatakan sebagai era peneguhan karakter Pemuda Pancasila sebagai
pengawal ideologi Pancasila. (dikutip dari Buku "Pemuda Pancasila Di Mata
Publik")..
Sebagai sebuah organisasi, Pemuda Pancasila yang didirikan oleh IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 28 Oktober 1959 juga memiliki sejarah yang penuh warna dan dinamika. Fase pendiriannya di pengujung tahun 50-an ditandai dengan perjuangan politik untuk menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana diamanatkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada fase inilah karakter organisasi dan orientasi ideologi Pemuda Pancasila terbentuk. Manifestasi dari karakter organisasi dan orientasi ideologis dimaksud tersermin dari sikap dan komitmennya yang teguh untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan perekat ke Bhinnekaan bangsa.
Fase perjuangan Pemuda Pancasila di era 60-an ditandai dengan pergulatan melawan kekuatan PKI dan antek-anteknya yang berupaya mengubah ideologi negara dengan faham komunis dan aktif melakukan politik devide et impera di kalangan elit dan masyarakat akar rumput. Salah seorang pendiri HMI bahkan pernah memberikan kesaksian bahwa pada masa itu (1959-1966) Pemuda Pancasila dikenal sebagai salah satu organisasi yang gigih memerangi PKI dan antek-anteknya. Fase ini bisa dikatakan sebagai era peneguhan karakter Pemuda Pancasila sebagai pengawal ideologi Pancasila. (dikutip dari Buku "Pemuda Pancasila Di Mata Publik")..
Perjalanan Pemuda Pancasila yang sudah hampir setengah abad ini ternyata banyak mengalami liku-liku, dan itu telah membentuk karakter keras Pemuda Pancasila. Tidak bisa dipungkiri Pemuda Pancasila dimata masyarakat sangatlah tidak seperti namanya yang menyandang nama sakral, Pemuda Pancasila sangat di indentikkan dengan "Pemuda Preman", "Antek-antek Orde Baru" sehingga pada sekarang ini Pemuda Pancasila sangatlah menjadi momok bagi masyarakat, ini diakibatkan oleh tingkah oknum selama ini.
Atas dasar itu sudah menjadi Pekerjaan rumah bagi para pengurus baik dari tingkat pusat sampai ke daerah, image terhadap Pemuda Pancasila harus bisa dirubah, kalau tidak maka Pemuda Pancasila hanya akan tinggal nama saja atau lebih menyedihkan lagi Organisasi ini akan di demo dan di tuntut untuk dibubarkan. Pemuda Pancasila harus berani menentang apa yang bertentangan dengan Pancasila, bukan rahasia umum lagi Pemuda Pancasila adalah pembeking usaha-usaha dunia hitam. Karena dari situ Pemuda Pancasila dapat menghidupkan organisasi, karena selama ini kas Pemuda Pancasila tidak pernah diisi oleh yang namanya sumbangan anggota. Padahal kita sama-sama mengetahui kalau ini adalah organisasi yang besar dan kuat. Untuk itu Pemuda Pancasila harus berani mereformasi diri dan mencari ladang pemasukan dari sisi lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar